top of page

Kongres UPU Dubai 2025: Indonesia Raih Posisi Strategis

  • Writer: GRC Insight
    GRC Insight
  • Oct 7
  • 3 min read
ree


Kabar membanggakan datang dari Dubai untuk Indonesia. Dalam Kongres Universal Postal Union (UPU) atau Badan Pos PBB ke-28 yang berlangsung pada 7 hingga 20 September 2025, Indonesia resmi terpilih kembali sebagai anggota Council of Administration (CA) dan Postal Operations Council (POC) untuk periode 2025 sampai 2029.  Lebih dari itu, Indonesia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua POC kawasan Southern Asia dan Oceania. Keikutsertaan Indonesia dalam kedua dewan tertinggi organisasi pos dunia ini menandai komitmen serius pemerintah dalam memperkuat ekosistem layanan pos dan logistik, baik di tingkat nasional maupun global.


Untuk memahami betapa pentingnya peran Indonesia dalam forum ini, perlu diketahui bahwa pada tahun 2025, rata-rata lebih dari 600 juta paket dikirim setiap hari di seluruh dunia. Angka yang fantastis ini menunjukkan betapa vitalnya sistem pos global dalam menunjang perdagangan dan komunikasi internasional. Digitalisasi logistik telah membuat pengiriman menjadi semakin cepat, aman, dan transparan, dan Indonesia kini memiliki posisi strategis untuk turut mengelola dan membentuk sistem raksasa ini.


Universal Postal Union (UPU) merupakan badan khusus PBB yang telah berdiri sejak 1874 dan berkantor pusat di Bern, Swiss. Organisasi ini bertanggung jawab memastikan koordinasi layanan pos internasional, menyusun regulasi global, serta mendorong kerja sama antarnegara dalam bidang pos. UPU memiliki dua dewan utama, yaitu Council of Administration yang beranggotakan 41 negara dan menangani kebijakan serta regulasi, dan Postal Operations Council dengan 48 negara anggota yang fokus pada aspek teknis dan operasional pos global.


Indonesia bukan pendatang baru di forum ini. Catatan sejarah menunjukkan Indonesia telah aktif sebagai anggota sejak tahun 1950-an. Data Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat Indonesia menjabat di Council of Administration periode 2017-2020 dan Postal Operations Council  periode 2021-2025. Dengan terpilihnya kembali untuk periode 2025-2029 di kedua dewan sekaligus, Indonesia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperkuat pengaruhnya dalam menentukan arah perkembangan layanan pos internasional.


Keanggotaan ganda ini, ditambah posisi sebagai Wakil Ketua POC untuk kawasan Southern Asia dan Oceania, membawa sejumlah manfaat strategis bagi Indonesia. Manfaat tersebut mencakup penguatan layanan pengiriman barang dari dan ke luar negeri, terbukanya peluang lebih luas bagi produk UMKM Indonesia untuk menembus pasar global, keterlibatan langsung dalam penyusunan kebijakan pos dan logistik dunia, serta akses terhadap program pengembangan kapasitas dan inovasi teknologi. Posisi kepemimpinan regional ini juga membuat suara Indonesia lebih diperhitungkan dalam forum internasional, mendorong kerja sama antarnegara di kawasan, dan meningkatkan peran strategis Indonesia di sektor pos dan digital secara keseluruhan.


Indonesia membawa tiga agenda utama untuk periode 2025-2029. Pertama, meningkatkan inklusivitas ekosistem pos agar layanan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk daerah terpencil. Kedua, mendorong transformasi digital dalam layanan pos agar relevan dengan era digital dan kecerdasan buatan, termasuk sistem pelacakan otomatis dan integrasi dengan platform e-commerce. Ketiga, memberdayakan negara-negara berkembang agar memiliki suara lebih besar dalam keputusan strategis UPU.


Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membawa aspirasi negara-negara berkembang agar layanan pos di seluruh dunia menjadi semakin modern, inovatif, dan inklusif. Pernyataan ini mencerminkan bahwa Indonesia tidak hanya memikirkan kepentingan nasional, tetapi juga memposisikan diri sebagai juru bicara bagi negara berkembang dalam forum multilateral ini.


Dengan pengalaman panjang, serta agenda konkret yang dibawa, Indonesia berada pada posisi strategis untuk memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan layanan pos global. Bagi pelaku UMKM Indonesia, pencapaian ini membuka peluang emas untuk lebih mudah mengekspor produk ke pasar internasional dengan dukungan infrastruktur pos yang semakin baik dan terintegrasi dengan standar global. Era baru bagi ekosistem pos Indonesia telah dimulai, dan dengan kepercayaan yang diberikan komunitas internasional, Indonesia diharapkan dapat membuktikan kapasitasnya sebagai pemain kunci dalam transformasi layanan pos dunia menuju masa depan yang lebih digital, inklusif, dan berkelanjutan.



Sumber:


 
 
bottom of page