top of page

OpenAI Kembangkan Browser Berbasis AI: Inovasi Baru yang Siap Tantang Dominasi Google Chrome

  • Writer: GRC Insight
    GRC Insight
  • Jul 16
  • 2 min read

ree

11 Juli 2025

OpenAI, perusahaan teknologi di balik kesuksesan ChatGPT, dikabarkan tengah mengembangkan sebuah browser canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dibangun di atas framework open-source Chromium, yang juga digunakan oleh Google Chrome, Microsoft Edge, dan Opera. Browser ini rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat, menyusul kehadiran Comet, browser berbasis AI milik Perplexity. Dengan menggunakan teknologi yang sama, browser milik OpenAI diharapkan mampu menghadirkan cara baru dalam menjelajahi internet—lebih intuitif dan terintegrasi langsung dengan ChatGPT.

Pengguna tidak lagi perlu berpindah-pindah situs untuk mencari jawaban, karena sebagian besar interaksi dapat dilakukan langsung melalui antarmuka ChatGPT. Fitur menarik lainnya adalah integrasi Operator, agen AI milik OpenAI yang mampu melakukan tugas-tugas kompleks secara otomatis. Operator dapat mengisi formulir, membandingkan produk, hingga merangkum halaman web panjang hanya dengan perintah suara atau teks. Bahkan, Operator dapat menavigasi situs web layaknya manusia, mengetik, mengklik, dan menggulir, serta mengoreksi diri jika terjadi kesalahan dalam menjalankan tugas.

Selain itu, pengalaman browsing dengan browser AI OpenAI menjadi lebih proaktif. Browser ini tidak hanya menampilkan daftar tautan hasil pencarian, tetapi juga bisa langsung mengeksekusi permintaan pengguna, seperti memesan tiket atau mengisi data secara otomatis. Browser ini bahkan mampu memahami konteks dan kebutuhan pengguna, menawarkan ringkasan, rekomendasi, atau tindakan lanjutan tanpa diminta secara eksplisit.

Karena berbasis Chromium, browser ini juga akan mendukung ekstensi Chrome yang sudah ada dan kompatibel dengan berbagai aplikasi web populer, sehingga pengguna tidak perlu khawatir soal adaptasi dan performa. Dalam hal ini, OpenAI juga mendapatkan keuntungan besar dengan mengakses data perilaku pengguna, yang selama ini menjadi kekuatan utama Google dalam bisnis iklan dan personalisasi. Namun, langkah ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai privasi dan perlindungan data pengguna, mengingat AI akan memproses lebih banyak informasi pribadi untuk meningkatkan akurasi dan personalisasi.

OpenAI telah menguji coba teknologi ini bersama sejumlah perusahaan besar seperti DoorDash, Instacart, OpenTable, Priceline, dan Uber untuk memastikan kemampuannya menangani kebutuhan dunia nyata dan bisnis. Browser ini diperkirakan akan dirilis lebih dulu untuk pengguna ChatGPT Plus di AS sebagai versi beta sebelum diperluas ke negara lain dan ke pengguna gratis.

Dengan inovasi-inovasi ini, OpenAI tampaknya siap menantang dominasi Google Chrome dan memberikan pengalaman browsing yang lebih pintar, personal, dan efisien.



 
 
bottom of page