top of page

Pemerintah Luncurkan Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5: Strategi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2%

  • Writer: GRC Insight
    GRC Insight
  • 1 day ago
  • 3 min read
ree

Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan program stimulus ekonomi ambisius dengan total dana mencapai Rp16,23 triliun melalui program yang dinamakan "Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5". Program yang diumumkan pada 15 September 2025 ini menjadi upaya strategis pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada akhir tahun 2025.


Paket stimulus ini terdiri dari tiga komponen utama yakni delapan inisiatif utama, empat program yang diperpanjang hingga 2026, serta lima program khusus yang fokus pada penyerapan tenaga kerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa melalui stimulus ini, pemerintah optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan setelah mengalami pemulihan dari perlambatan ekonomi kuartal sebelumnya.

Kondisi ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada kuartal kedua 2025, meningkat dari 4,87 persen pada kuartal sebelumnya. Momentum ini menjadi dasar optimisme pemerintah untuk mencapai target yang lebih tinggi melalui injeksi stimulus ekonomi yang komprehensif.


Salah satu program unggulan dalam delapan inisiatif utama adalah pemberian diskon 50 persen iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk pengemudi ojek online, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan pekerja logistik. Program ini menargetkan 731.361 orang dengan fokus pada Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian selama enam bulan dengan anggaran Rp36 miliar yang disiapkan oleh BPJS.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras selama dua bulan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat. Program bantuan pangan ini memiliki alokasi anggaran paling besar yakni Rp7 triliun dengan asumsi harga beras Rp18.500 per kilogram, yang akan disalurkan pada bulan Oktober dan November 2025.


Sektor pariwisata mendapat perhatian khusus melalui program penggratisan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk karyawan hotel, restoran, dan kafe yang memiliki gaji di bawah Rp10 juta per bulan. Program ini menargetkan 552.000 pekerja dengan anggaran sebesar Rp120 miliar dan berlaku untuk sisa tahun pajak 2025.

Program magang untuk 20.000 lulusan perguruan tinggi juga menjadi bagian dari stimulus ini dengan uang saku sebesar Rp3,3 juta per bulan. Program ini dirancang khusus untuk menyerap tenaga kerja muda yang baru lulus dan membutuhkan pengalaman kerja praktis di dunia industri.


Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa penggunaan anggaran untuk stimulus ekonomi ini dapat menggerakkan perekonomian tanpa memperlebar defisit APBN 2025. Purbaya menjelaskan bahwa optimalisasi penyerapan anggaran ini dirancang untuk memberikan dampak positif pada perekonomian tanpa mengubah defisit secara signifikan.


Lima program penyerapan tenaga kerja dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto menjadi komponen penting dalam paket stimulus ini. Program Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih menargetkan pembentukan 80.000 koperasi baru yang diperkirakan akan menyerap minimal 681.000 orang dengan target mencapai 1 juta orang pada Desember 2025.


Program Kampung Nelayan Merah Putih tahun ini menargetkan 100 desa dengan potensi penyerapan 8.645 tenaga kerja. Dalam jangka panjang, program ini akan dikembangkan menjadi 4.000 titik dengan potensi menciptakan 200.000 lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir.


Revitalisasi tambak di Pantai Utara Jawa akan mencakup area seluas 20.000 hektare dan diharapkan dapat menyerap 168.000 tenaga kerja. Program ini sejalan dengan modernisasi 1.000 kapal nelayan yang diperkirakan akan menciptakan hampir 200.000 lapangan kerja baru untuk mendukung sektor kelautan dan perikanan.

Program perkebunan rakyat menjadi yang paling ambisius dalam hal penyerapan tenaga kerja dengan target penanaman kembali seluas 870.000 hektare yang diharapkan membuka lapangan kerja untuk lebih dari 1,6 juta orang dalam dua tahun. Komoditas prioritas dalam program ini meliputi tebu, kakao, kelapa, kopi, kacang mete, dan pala yang merupakan komoditas strategis Indonesia.


Empat program yang akan dilanjutkan hingga 2026 mencakup perpanjangan PPh final 0,5 persen  serta Penyesuaian Penerima PPh Final 0,5 persen bagi UMKM, perpanjangan PPh 21 DTP untuk pekerja sektor pariwisata dan industri padat karya, serta diskon iuran JKK dan JKM untuk semua Bukan Penerima Upah. Program berkelanjutan ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Dengan strategi yang komprehensif dan terintegrasi, paket stimulus ekonomi ini diharapkan tidak hanya mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tetapi juga memberikan dampak positif bagi berbagai sektor ekonomi dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.




 
 
bottom of page