top of page

Permintaan Gas Alam Global Tumbuh 2,7% di 2024, Asia Proyeksi Kuasai Pasar 2025

  • Writer: GRC Insight
    GRC Insight
  • Sep 2
  • 2 min read
ree

Industri energi global mengalami perkembangan signifikan pada tahun 2024, dengan gas alam mencatat pertumbuhan yang mencolok. Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) dalam Global Energy Review 2025, permintaan gas alam global telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mencerminkan pergeseran dinamis dalam lanskap energi dunia.


Data awal menunjukkan bahwa permintaan gas alam global meningkat sebesar 2,7% atau setara dengan 115 miliar meter kubik pada tahun 2024. Angka ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan tahunan dalam dekade terakhir yang hanya sekitar 75 miliar meter kubik. Yang menarik, lebih dari tiga perempat pertumbuhan permintaan berasal dari negara-negara berkembang dan pasar emerging, menggambarkan pergeseran geografis dalam konsumsi energi.


Dalam konteks pertumbuhan energi global, gas alam menempati posisi strategis sebagai kontributor terbesar kedua dalam peningkatan pasokan energi dunia dengan kontribusi 28%. Energi terbarukan memang masih memimpin dengan 38%, namun gas alam berada di atas batubara (15%), minyak (11%), dan nuklir (8%). Amerika Serikat mencatat ekspansi permintaan sekitar 2% atau 20 miliar meter kubik, sementara Uni Eropa juga mengalami pertumbuhan moderat.


Meskipun pertumbuhan permintaan menggembirakan, pasar gas alam global masih menghadapi tantangan dalam keseimbangan pasokan dan permintaan. Keseimbangan gas global tetap rapuh karena pertumbuhan pasokan yang terbatas, terutama dalam produksi LNG (Liquefied Natural Gas), sementara permintaan terus meningkat. Ketegangan geopolitik juga mempengaruhi volatilitas harga dan menciptakan ketidakpastian dalam rantai pasokan.


Outlook untuk tahun 2025 menunjukkan permintaan gas alam global akan terus meningkat, dengan pasar Asia menjadi penopang utama pertumbuhan. Wilayah Asia diproyeksikan menyumbang lebih dari setengah kenaikan permintaan gas global. Namun, lanskap pasokan diharapkan membaik dengan pertumbuhan pasokan LNG yang diprediksi mengakselerasi hingga mendekati 6%, terutama dari Amerika Utara.


Eropa diperkirakan akan mengalami rekor tertinggi impor LNG pada tahun 2025, didorong oleh injeksi penyimpanan yang lebih kuat dan berkurangnya pasokan gas pipa dari Rusia. Sebaliknya, China diproyeksikan mengalami penurunan impor LNG akibat permintaan yang lebih lemah dan kompetisi ketat dengan Eropa.


Pertumbuhan permintaan gas alam global yang mencapai rekor tertinggi pada 2024 menandakan fase baru dalam evolusi sistem energi dunia. Meskipun energi terbarukan tetap menjadi primadonna pertumbuhan, gas alam mempertahankan posisinya sebagai jembatan penting dalam transisi energi global menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.


 
 
bottom of page