Reshuffle Kabinet Merah Putih! 5 Menteri Strategis Diberhentikan
- GRC Insight
- Sep 12
- 2 min read

Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan besar dalam jajaran Kabinet Merah Putih dengan mengganti lima posisi menteri kunci pada 8 September 2025. Reshuffle kedua ini dilakukan berdasarkan evaluasi dan berbagai pertimbangan, sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Istana Negara.
Perombakan kali ini menyasar lima kementerian strategis, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Keputusan ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk terus menyempurnakan komposisi kabinetnya guna meningkatkan efektivitas pemerintahan.
Lima menteri yang diberhentikan dalam reshuffle kali ini adalah tokoh-tokoh yang sebelumnya memiliki peran penting dalam pemerintahan. Budi Gunawan yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan, Abdul Kadir Karding dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Budi Arie Setiadi dari Kementerian Koperasi, dan Dito Ariotedjo dari Kementerian Pemuda dan Olahraga resmi diberhentikan dari jabatan mereka.
Menggantikan kelima menteri tersebut, Presiden Prabowo melantik empat menteri baru dan satu wakil menteri yang diharapkan dapat memberikan warna baru dalam pelaksanaan program pemerintah. Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Ferry Juliantono memimpin Kementerian Koperasi, dan Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah yang baru dibentuk, serta Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Khusus untuk posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditinggalkan Budi Gunawan, Presiden Prabowo belum menunjuk pengganti definitif. Sebagai langkah sementara, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ditunjuk sebagai Menko Polkam ad interim. Keputusan ini membuat Sjafrie kini mengemban empat jabatan sekaligus dalam pemerintahan Prabowo, yakni sebagai Menhan, Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional, Ketua Tim Pengarah Penertiban Kawasan Hutan, dan kini Menko Polkam ad interim.
Yang menarik dari reshuffle kali ini adalah pembentukan Kementerian Haji dan Umrah sebagai lembaga baru yang terpisah dari struktur sebelumnya. Pelantikan Mochamad Irfan Yusuf, mantan Kepala Badan Penyelenggara Haji, sebagai menteri perdana kementerian yang baru ini menandai perubahan signifikan dalam penanganan urusan haji dan umrah di Indonesia. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memberikan fokus yang lebih besar pada pelayanan jamaah haji dan umrah.
Perubahan paling mengejutkan terjadi pada posisi Menteri Keuangan dengan diberhentikannya Sri Mulyani yang telah lama menjabat sejak era pemerintahan sebelumnya. Penggantian di posisi strategis ini menunjukkan keinginan Presiden Prabowo untuk memberikan pendekatan baru dalam pengelolaan keuangan negara. Begitu pula dengan pergantian Menko Polhukam dari Budi Gunawan, yang menandakan perubahan dalam pendekatan koordinasi bidang politik dan keamanan nasional.
Menanggapi pemberhentiannya, Dito Ariotedjo menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Sikap profesional yang ditunjukkan oleh para mantan menteri ini mencerminkan komitmen mereka terhadap stabilitas pemerintahan meskipun harus meninggalkan jabatan.
Reshuffle kabinet kedua ini dipandang sebagai upaya Presiden Prabowo untuk memperkuat kinerja pemerintah sekaligus menyesuaikan kebijakan agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan perombakan ini, diharapkan sinergi antar kementerian dapat tercipta lebih baik dan program-program prioritas pemerintah dapat berjalan lebih efektif.
Langkah berani Presiden Prabowo dalam melakukan reshuffle kedua ini menunjukkan determinasi untuk tidak ragu mengambil keputusan sulit demi kemajuan bangsa. Ke depan, publik akan mengamati bagaimana para menteri baru ini dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan visi Indonesia maju dan sejahtera. Perombakan kabinet yang dilakukan secara berkala ini juga mencerminkan dinamika pemerintahan yang responsif terhadap tantangan zaman dan kebutuhan rakyat.
Sumber:https://nasional.kompas.com/read/2025/09/08/15414371/prabowo-reshuffle-kabinet-lima-menteri-diganti