top of page

WNI Kini Bisa Dapat Visa Schengen Multi-Entry Lebih Mudah: Peluang Baru untuk Bisnis & Kolaborasi Global

  • Writer: GRC Insight
    GRC Insight
  • Jul 23
  • 2 min read

ree

Kebijakan baru dari Uni Eropa memberikan angin segar bagi pemegang paspor Indonesia. Mulai pertengahan Juli 2025, Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki histori perjalanan baik ke Eropa bisa mendapatkan visa Schengen multi-entry dengan proses yang lebih mudah dan fleksibel. Langkah ini merupakan hasil konkret dari rampungnya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) serta kunjungan Presiden Prabowo ke Brussel.


Dikenal sebagai kebijakan “visa cascade,” sistem ini memungkinkan pemohon yang pernah mendapat visa Schengen dan mematuhi ketentuan sebelumnya untuk memperoleh visa dengan masa berlaku lebih lama—hingga 5 tahun—dan kemudahan keluar-masuk tanpa harus mengajukan ulang setiap kali bepergian.

Proses pengajuan tetap dilakukan melalui kedutaan atau konsulat negara tujuan utama di kawasan Schengen. Namun, pemohon asal Indonesia kini memiliki peluang lebih besar untuk disetujui, terutama bagi yang memiliki alasan kuat seperti kunjungan bisnis, pendidikan, riset, atau keluarga.


Keuntungan visa ini sangat signifikan bagi pelaku bisnis, peneliti, dan akademisi. Perjalanan lintas benua menjadi lebih efisien, mendukung kolaborasi riset internasional, partisipasi konferensi, hingga ekspansi bisnis. Di sisi lain, Uni Eropa juga mengakui pentingnya memperkuat hubungan strategis dengan Indonesia—baik secara ekonomi maupun geopolitik—melalui kemudahan mobilitas masyarakatnya.


Data dari Komisi Uni Eropa mencatat bahwa nilai perdagangan barang antara Indonesia dan Uni Eropa pada 2024 mencapai €27,3 miliar, sementara jasa mencapai €8,8 miliar. Dengan mobilitas yang lebih mudah, angka ini diprediksi akan terus meningkat.


Beberapa ketentuan teknis juga disesuaikan. Pemegang visa multi-entry hanya perlu menunjukkan asuransi perjalanan (senilai €30.000) untuk kunjungan pertama. Biaya aplikasi saat ini tetap sebesar €80 untuk dewasa dan €40 untuk anak-anak, namun bisa berubah sesuai kebijakan terbaru.


Langkah ini tidak hanya menguntungkan individu, tetapi menjadi bagian dari strategi diplomatik yang lebih luas—mendukung pertumbuhan ekonomi, pertukaran pengetahuan, dan integrasi global yang lebih kuat antara Indonesia dan Uni Eropa.



Sumber:


 
 
bottom of page